Pengalaman Berkali-kali Pajak Kendaraan di Kabupaten Lampung Timur
Ruang Pendaftaran |
Haloo sobat kura... Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang membayar pajak kendaraan di Kabupaten Lampung Timur. Kamis, 11 Oktober 2018 - saya yang telat sebulanan mengurus pembayaran pajak dan akhirnya hari ini tadi meluangkan waktu untuk datang ke kantor pajak Lampung Timur (SATU-SATUNYA KANTOR PAJAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR), pengalaman hari ini masih sama seperti 3 tahunan yang lalu tidak berubah dan sistemnya gitu-gitu aja. Mengantri selalu jadi budaya yang terlihat hamburadul sliwar-sliwer di dalam ruang pendaftaran maupun di plataran ruang tunggu di luar yang beratapan genteng bagasi mobil trasparant dan sudah rusak lumayan parah (bolong-bolong). *lupa ga potoin atap
Plataran Kursi Tunggu Pengambilan |
Plataran Kursi Tunggu Pengambilan |
Kenapa sih harus mengantri dan menunggu paling cepet 3 jam. hah? 3 jam. Iya tadi lumayan cepet hanya 3 jam untuk menyelesaikan dan melunasi pajak. Saya dapet nomor antrian 212 dan mungkin masih 700an orang mengantri lagi. *omaygat
Karena saya dateng lebih awal (mungkin) dan kantornya pun melayani dari jam 09.00 WIB - 14-00 WIB.
Saya dan mungkin pemajak lainnya merasa kurang nyaman dengan fasilitas yang ada di tempat karena selama 3 tahun saya melakukan pajak di tempat yang sama tidak ada perubahan sama sekali.
Mbok yo di kasih opsi lain, seperti kantor cabang mungkin, atau sekarangkan jamannya sudah melenial cobalah dengan sistem pajak ONLINE agar kita para pemajak bisa lebih efesien soal waktu dan tenaga tanpa harus antri setengah harian hanya untuk PAJAK!.
Plataran Kursi Tunggu Pengambilan |
Pliiiiiiiiiiiis kasih kami opsi lain untuk membayar pajak agar lebih efesien dan lebih menguntungkan kita. Ingattttt TANPA BIRO JASA!!!
Halaman Depan Kantor Pajak Lampung Timur |
Mungkin segitu aja dulu tulisan kali ini, jika ada kata-kata kurang pas mohon di maafkan maksud saya disini hanya berbagi.
Salam Damai :)
Post a Comment for "Pengalaman Berkali-kali Pajak Kendaraan di Kabupaten Lampung Timur"